Pengertian Peta dan Unsur Unsur Peta


Peta adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran ilmu sosial, terutama dalam hal geografi. Kita bisa dengan lebih mudah mendapatkan banyak keterangan bermanfaat dari peta, selama kita bisa membaca dan memahami penggunaan peta tersebut. Untuk itu, kita pun perlu belajar untuk membaca peta, walaupun kita mungkin masih kesulitan untuk membuat peta sendiri.

Membaca peta tentu saja akan jauh lebih mudah daripada membuat peta. Ya, karena membuat peta itu tidak gampang, makanya diperlukan keahlian khusus atau ilmu pengetahuan khusus yang mempelajari peta, yang biasa disebut dengan kartografi. Sedangkan orang yang ahli di dalam bidang perpetaan dinamakan sebagai kartograf.



Apa itu Peta?

Apa itu peta? Pengertian peta bisa didefinisikan dengan cukup mudah, karena memang cukup mudah pula untuk dipahami. Pengertian peta secara sederhana merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, yang melukiskan keadaan suatu tempat dilihat dari atas.

Karena merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, maka kita pun dapat mengetahui banyak hal tentang keadaan daerah di bumi ini melalui peta. Peta dapat menunjukkan banyak hal seperti letak suatu negara, pegunungan, danau laut, rawa, sungai, dan masih banyak lagi kondisi geografis lain.

Dalam peta, dikenal dua unsur, yakni unsur alami dan unsur buatan manusia. Yang termasuk dalam unsur alami adalah seperti sungai, laut, bukit, rawa, gunung api dan sejenisnya. Sedangkan Unsur buatan manusia seperti contohnya jalan kereta api, lapangan terbang, daerah pertanian dan sejenisnya.


Baca juga: Negara Afrika Selatan


Unsur Unsur Peta

Selain unsur alami dan unsur buatan yang dilukiskan dalam peta, terdapat juga unsur – unsur peta yang juga sering disebut sebagai syarat peta. Unsur – unsur peta ini adalah pelengkap yang harus ada di dalam peta yang baik. Artinya, peta dapat dikatakan baik atau memenuhi syarat bila terdapat unsur – unsur peta tersebut, yang meliputi :

a) Judul peta

Setiap peta memerlukan judul agar membuatnya jelas dan dikenali. Judul peta umumnya menunjukkan tentang lokasi peta dan terkadang juga jenis jenis peta. Judul peta ditulis besar dan jelas, diletakkan di bagian atas peta, sehingga mudah terlihat. Contoh judul peta misalnya : Peta Benua Asia, Peta Penyebaran Hasil Bumi di Indonesia.

b) Legenda

Pada peta, legenda adalah keterangan dari lambang – lambang yang berguna untuk memudahkan peta untuk dibaca. Misalnya, legenda berisi lambang – lambang, dengan lambang kota yang menggunakan titik atau bulatan, jalan kereta api yang dilambangkan dengan garis hitam putih serta jalan raya dilambangkan dengan garis merah.

c) Simbol peta

Simbol peta adalah tanda – tanda khusus yang umumnya digunakan di semua peta. Simbol pada peta dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk, seperti:

a. Titik - dalam berbagai ukuran dan bentuk
b. Garis - misalnya dalam bentuk tebal, tipis, sejajar, dan terputus – pitis
c. Warna - misalnya merah, hijau, kuning, biru dan coklat
d. Daerah - misalnya untuk menunjukkan daerah pertanian, dan daerah rawa, dan lain – lain.


d) Penunjuk arah mata angin
Keberadaan penunjuk arah mata angin pada peta sangatlah penting karena dapat memudahkan untuk membaca peta. Dengan penunjuk arah tersebut, pembaca dapat mengetahui arah timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, hingga timur laut. Pada peta, arah utara umumnya ditunjukkan dengan tanda panah yang ujungnya diberi huruf U.

e) Skala peta

Skala peta merupakan angka yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Penulisan skala peta umumnya diletakkan di bawah peta atau judul peta. Dengan adanya skala, pembaca dapat mengetahui jarak sebenarnya yang ada di lapangan. Cara membaca skala pada peta cukup mudah. Apabila skala peta tertulis 1 : 200.000, artinya pada setiap satu sentimeter pada peta sama dengan 200.000 cm di lapangan.

f) Lettering

Lettering adalah semua tulisan dan angka yang berfungsi untuk memperjelas arti dari lambang atau simbol yang ada pada peta. Contohnya, judul ditulis dengan huruf kapital dan tegak semua. Kota ditulis dengan huruf capital tegak dan bagian air seperti laut, sungai atau danau, ditulis dengan huruf miring.

g) Inset

Inset merupakan bentuk peta kecil yang ada di dalam suatu peta. Fungsi inset ini adalah untuk penunjuk lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah di sekitarnya yang lebih luas lagi. Tujuan inset adalah untuk memperjelas salah satu bagian dari peta serta menunjukkan lokasi yang penting, akan tetapi tampak kurang jelas di dalam peta.

h) Garis astronomis

Garis astronomis merupakan garis yang berguna dalam menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Pada umumnya, garis astronomis berupa garis lintang dan garis bujur, dengan dilengkapi dengan angka derajat yang terletak di tepi peta.

i) Sumber peta dan tahun pembuatan peta

Sumber peta perlu pula dicantumkan supaya pembaca bisa mengetahui dari mana peta tersebut diperoleh. Tahun pembuatan peta juga penting, terutama untuk melukiskan data peta yang mudah berubah. Data peta yang mudah berubah misalnya seperti pada peta hasil pertanian, hasil perkebunan, dan penyebaran penduduk yang umumny mudah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.