Jenis Tanah di Dunia

Sebelumnya telah dijelaskan tentang kondisi geomorfologi. Geomorfologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses terjadinya bentuk lahan. Di belahan bumi ini terdapat berbagai bentuk lahan yang berbeda – beda.

Lebih lanjut, akan dijelaskan tentang jenis tanah di dunia ini, secara umum. Ordo tanah yang ada di dunia ini dibagi menjadi 12 dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok atau group. Pengelompokkan tersebut berdasarkan letak lintang iklim, karakteristik horison, dan kandungan materi fisik dan kimia.


Group 1 merupakan suatu ordo tanah dengan horison tanah yang telah terbentuk dengan baik. Kemudian, kaya akan kandungan mineral. Jenis tanah yang masuk ke dalam golongan ini, yaitu oxisols, ultisols, vertisols, alfisols, spodosols, mollisol, dan aridisols.

Oxisols merupakan suatu jenis tanah yang terbentuk di daerah khatulistiwa, tropis, dan sub- tropis. Jenis tanah ini banyak ditemukan di daerah Amerika Selatan dan Afrika.

Ultisols merupakan jenis tanah yang berada di daerah lintang khatulistiwa, tropis, dan sub- tropis. Jenis tanah ini menyebar di wilayah Asia Tenggara dan Hindia Timur, Australia bagian timur, Amerika Tengah dan selatan, dan Amerika serikat bagian tenggara.

Vertisols merupakan suatu jenis tanah di daerah lintang sub – tropis dan tropis. Alfisols merupakan suatu jenis tanah yang tersebar di daerah Amerika Utara, Eurasia sampai daerah khatulistiwa di daerah Amerika Selatan dan Afrika.

Spodosols merupakan suatu jenis tanah yang pada umumnya terdapat di daerah yang beriklim lembab dan dingin. Jenis tanah ini banyak ditemukan di daerah kutub. Mollisol merupakan suatu jenis tanah yang berada pada daerah semi- arid dan padang rumput lintang tengah, dengan lapisan teratas yang berwarna gelap, namun kaya akan humus.

Ardisols merupakan suatu jenis tanah yang berada pada daerah iklim kering yang memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Pada lapisan bawah permukaan tanah mengandung akumulasi mineral karbonat atau garam terlarut.

Group 2 merupakan suatu ordo tanah dengan kanduangn bahan organik yang sangat besar. Jenis tanah yang masuk ke dalam kelompok ini yaitu histosol. Histosol merupakan suatu tanah dengan lapisan teratas yang sangat kaya akan bahan organik.

Jenis tanah di atas banyak ditemukan di daerah lintang tengah dan lintang rendah. Tanah tersebut terbentuk karena drainase wilayah yang jelek, sehingga air tergenang di atas permukaan tanah dalam waktu yang cukup lama.

Lebih lanjut, genangan air tersebut terisi oleh sisa – sisa tumbuhan yang telah mati. Kemudian, lama – kelamaan menjadi lapisan bahan organik yang bercampur tanah.

Group 3 merupakan suatu ordo tanah dengan horison yang tidak berkembang dengan baik atau tidak memiliki horison sama sekali. Meskipun demikian, ordo tanah ini memiliki kemampuan untuk mengubah komposisi mineral.

Jenis tanah yang masuk ke dalam kelompok ini yaitu entisols, inceptisol, dan andisol. Entisols merupakan suatu tanah dengan horison yang sangat kurang. Hal tersebut terjadi karena material induk baru saja terbentuk atau telah terjadi erosi yang sangat aktif.

Tanah jenis entisols ini banyak ditemukan di daerah khatulistiwa sampai wilayah lintang artik. Inceptisol merupakan suatu tanah dengan horison yang lemah atau tidak mudah terlihat. Selain itu, juga memiliki kemampuan untuk menguraikan mineral dengan bantuan dari proses pelapukan.

Inceptisol ini pada umumnya terdapat di wilayah dataran banjir dan delta sungai. Andisol merupakan suatu tanah dengan horison yang lemah atau tidak mudah terlihat. Kemudian, dihasilkan dari letusan gunung berapi. Jenis tanah ini dapat ditemukan  di kepulauan gunung api atau ring of fire di lautan pasifik.

Demikian penjelasan tentang jenis tanah yang terdapat didunia. Artikel selanjutnya akan memaparkan tentang jenis tanah yang ada di Indonesia.

sumber:
Widyatmanti, W dan Natalia, D. 2008. Geografi untuk SMP dan MTs VIII. Jakarta: Grasindo.