Sebelumnya kita telah belajar tentang
cahaya dan sifat –sifatnya. Di mana cahaya memiliki sifat dapat menembus benda
bening, dapat dipantulkan, dapat merambat lurus, dan dapat dibiaskan.
Pembahasan selanjutnya ini, akan
memberikan pemaparan tentang mikroskop. Mikroskop yang pada umumnya dapat kita
jumpai di ruang praktik atau laboratorium biologi. Biasanya alat ini digunakan
untuk mengamati benda – benda yang ukurannya kecil.
Mikroskop berasal dari dua kata. Mikroskop,
pertama berasal dari kata mikro. Hal tersebut berarti sangat kecil. Kemudian,
yang kedua kata scope. Yang berarti suatu alat yang digunakan untuk melihat
objek.
Sehingga, dapat dinyatakan bahwa
mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat objek yang
ukurannya sangat kecil.
Kemudian, segala sesuatu yang terlalu
kecil untuk dilihat oleh mata manusia, dinamakan dengan mikroskopis. Lalu bagaimana
dengan sejarah dari mikroskop?
Sejarah Mikroskop
Antonie van Leuwenhoek merupakan seorang
pelopor yang membuat mikroskop. Leuwenhoek membuat mikroskop dengan satu lensa
pada abad ke -17.
Dia mulai untuk membuat gambar – gambar yang
dilihatnya di bawah mikroskop. Dia juga menemukan bakteri. Walaupun, dia
sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya telah dia temukan.
Kemudian, pada pertengahan abad ke -17,
Robert Hooke mulai menggambarkan suatu gabus yang terlihat melalui mikroskop. Mikroskop
tersebut dia buat sendiri. Namun, sama halnya dengan Leuwenhoek, Hooke juga
tidak mengetahui apa yang sebenarnya telah dilihatnya.
Seiring berkembangnya zaman, mikroskop
mulai mengalami perkembangan dari abad ke abad. Sampai akhirnya pada tahun
1860, telah ditemukan mikroskop binokuler. Pada tahun 1880, ditemukan mikroskop
multi – okuler. Dan pada tahun 1933, ditemukan sebuah mikroskop elektron.
Mikroskop Cahaya
Mikroskop dibedakan menjadi dua macam,
yaitu mikroskop cahaya atau dinamakan dengan mikroskop optik dan mikroskop
elektron.
Mikroskop cahaya menggunakan dua buah
lensa. Lensa tersebut yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop cahaya
dapat memperbesar suatu objek sampai 1000 kali. Bahkan, juga mampu memperbesar
sampai 2000 kali ukuran dari objek yang asli.
Biasanya, dalam mikroskop cahaya
terdapat tiga lensa objektif. Di mana ketiga lensa tersebut dibedakan untuk
perbesaran lemah, sedang, dan kuat. Untuk perbesaran gambar dapat dihitung
dengan cara mengalikan antara perbesaran lensa objektif dengan perbesaran pada
lensa okuler.
Cara Menggunakan Mikroskop
Ada beberapa cara yang harus dilakukan
oleh praktikan dalam menggunakan mikroskop cahaya. Hal tersebut yaitu sebagai
berikut.
1.
Memegang mikroskop
dengan cara yang benar pada saat membawanya.
2.
Melalui lensa
okuler pada mikroskop, praktikan akan dapat melihat suatu lingkaran cahaya. Kemudian,
mengatur cermin agar diperoleh lingkaran cahaya yang paling terang.
3.
Apabila menggunakan
lampu sebagai sumber cahaya, maka lampu diletakkan sekitar 20 cm dari
mikroskop. Lampu perlu diatur agar tampak lingkaran cahaya yang paling terang. Apabila
lingkaran cahaya belum ditemukan, hal tersebut disebabkan oleh lensa objektif
yang belum tepat posisinya. Langkah yang perlu dilakukan yaitu mengatur lensa
objektif sampai terdengar bunyi “klik”.
4.
Mengatur atau
mengubah pengatur lensa objektif untuk mencari perbesaran yang lemah, sedang,
dan kuat.
5.
Mengatur fokus
dengan pengatur fokus. Hal tersebut dilakukan dengan cara menaikkan dan
menurunkan lensa dengan pengatur fokus.
Mengukur Objek dengan Mikroskop
Dalam mengukur objek menggunakan
mikroskop, terdapat tiga cara yang dapat ditempuh, yaitu menggunakan penggaris
yang berskala setengah milimeter, kertas atau film transparan yang memiliki
skala, dan menggunakan gratikula lensa okuler dan mikrometer.
Menggunakan penggaris berskala setengah
milimeter dapat dilakukan dengan cara meletakkan penggaris di depan objek yang
diamati.
Menggunakan kertas atau film transparan
yang memiliki skala dapat dilakukan dengan cara meletakkan di bawah atau di
depan objek yang sedang diamati.
Menggunakan gratikula lensa okuler dan
mikrometer. Cara ini dinilai paling akurat. Gratikula lensa okuler merupakan
selembar film atau gelas yang dipasangkan pada lensa okuler di mikroskop. Gratikula
ini menggunakan skala unit dan tidak memiliki tanda berupa angka.
Kemudian, mikrometer dipasangkan pada
bawah lensa objektif. Mikrometer ini memiliki skala berupa angka – angka. Mikrometer
pada umumnya memiliki panjang 20 milimeter. Lebih lanjut, pembagian skala untuk
setiap satu milimeter bervariasi dari 1/10 sampai 1/100.
sumber:
Saktiyono. 2004. IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 1 untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.