Sebelumnya telah dijelaskan tentang
pemberontakan DI/ TII di Sulawesi Selatan. Pemberontakan yang dipimpin oleh
Kahar Mudzakar ini dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan pada kebijakan
pemerintah tentang rasionalisasi.
Pemberontakan Kahar Mudzakar ini berhasil
ditumpas oleh Divisi Siliwangi. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama,
karena medan pertempuran di hutan. Selain itu, mereka juga telah mengenal
karakter rakyat Sulawesi Selatan dengan menanamkan kesukuan.
Namun, pemberontakan tersebut berhasil
ditumpas. Setelah tewasnya Kahar Mudzakar dalam suatu penyergapan bulan
Februari 1965.
Selanjutnya, akan dipaparkan tentang
pemberontakan DI/ TII di Kalimantan Selatan. Pemberontakan DI/ TII di
Kalimantan Selatan ini dipimpin oleh Ibnu Hajar. Ibnu Hajar atau Haderi bin
Umar alias Angli.
Ibnu Hajar merupakan mantan Letnan Dua TNI
yang membelot. Pembelotannya dengan membentuk gerakan Kesatuan Rakyat yang
Tertindas atau disingkat dengan KRYT. Dia juga menyatakan gerakannya merupakan
bagian dari gerakan DI/ TII Kartosuwirjo.
Realisasi dari gerakan Ibnu Hajar ini
dilakukan pada bulan Oktober 1950. Dia melakukan penyerangan pada pos – pos
APRIS yang berada di wilayah Kalimantan Selatan/
Tindakan tegas yang dilakukan oleh pemerintah
untuk menumpas pemberontakan Ibnu Hajar yaitu menggempur pusat pertahanan
gerombolan tersebut. Kemudian, akhir tahun 1950, pasukan gerombolan Ibnu Hajar
tersebut, dapat ditumpas. Ibnu Hajar kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman
mati pada bulan Juli 1963.
Demikian penjelasan tentang DI/ TII yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan.
sumber:
Supriatna, N. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi). Jakarta:
Grafindo.