Pahlawan Indonesia “Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo"

Artikel sebelumnya telah memaparkan biografi singkat dari Pahlawan Indonesia Yos Sudarso. Beliau meninggal di Laut Arafuru, setelah melindungi dua kapal lain yang pada saat itu sedang diserang oleh Belanda. Untuk mengenang jasa beliau, beliau dinobatkan sebagai pahlawan revolusi oleh presiden.

Bukan hanya Yos Sudarso saja yang dinobatkan sebagai pahlawan revolusi. Sutoyo Siswomiharjo juga dinobatkan sebagai salah satu pahlawan revolusi Indonesia. beliau merupakan seorang pahlawan yang pintar, gagah berani, dan pantang menyerah.


Beliau menempuh pendidikan di HIS dan AMS di Semarang. Setelah lulus, beliau meneruskan pendidikan di Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta. Kemudian, beliau bekerja di kantor pemerintahan Kabupaten Purworejo, sebagai seorang pegawai negeri sampai tahun 1944.

Kemudian, beliau memulai karir di bidang militer setelah bekerja sebagai pegawai negeri. Beliau memulai karir di TKR dan menjadi bagian Kepolisian Tentara. Beliau menjabat sebagai Kepala Organisasi Resimen II Polisi Tentara Purworejo dengan pangkat Kapten, tahun 1946.

Pada tahun 1948 – 1949 beliau menjabat sebagai Kepala Staf Corps Polisi Militer Djawa Yogyakarta. Kemudian, menjabat sebagai Komandan Batalyon I Corps Polisi Militer tahun 1950. Setahun kemudian, beliau menjabat menjadi Danyon V CPM.

Pada tahun 1954 – 1956 beliau memperoleh tugas sebagai kepala Staf Markas Besar Polisi Militer. Beliau ditugaska sebagai Asisten Atase Militer Indonesia di London. Setelah selesai dari Inggris, kemudian beliau mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Bandung.

Setelah itu, beliau menjadi inspektur kehakiman atau Oditur Jenderal Angkatan Darat dengan pangkat kolonel pada tahun 1961. Kemudian, beliau naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal, setelah tiga tahun kemudian.

Ketika menjabat sebagai Kehakiman Oditur Jenderal Angkatan Darat, PKI sedang gencarnya untuk menanamkan pengaruh di rakyat Indonesia, bahkan TNI – AD. Beliau menentang tindakan tersebut.

Sikap penolakan Sutoyo menyebabkan beliau di bunuh PKI pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Beliau diculik dan dibawa ke Lubang Buaya bersama dengan pahlawan revolusi yang lain. Gelar pahlawan revolusi diberikan kepada Sutoyo berdasarkan SK Presiden RI No.111/KOTI/1965.

sumber:
Mahawira, P. 2013. Cinta Pahlawan Nasional Indonesia. Jakarta: Wahyu Media.