Siklus Menstruasi

Selama periode pematangan sel telur, hormon yang dihasilkan oleh indung telur mengakibatkan siklus menstruasi di endometrium. Siklus ini dimulai dengan menstruasi pertama pada usia 10-15 tahun dengan siklus yang mulanya tidak lengkap, kemudian berakhir pada usia 45-55 tahun yang dinamakan dengan menopause.

Siklus Menstruasi

Menstruasi merupakan suatu peristiwa keluarnya darah dari vagina. Darah haid yang dari rahim dan timbul akibat terlepasnya selaput lendir rahim yang mengalami proses kemunduran dan kerusakan. Hal tersebut akibat sel telur yang tidak dibuahi.

Darah haid, pada umumnya bersifat cair atau hanya sedikit yang mengandung bekuan darah, berwarna merah atau merah tua. Lamanya pendarahan haid rata – rata 2-6 hari. Jangka waktu dari hari pertama haid sampai haid berikutnya dinamakan daur haid atau siklus menstruasi.

Dalam siklus menstruasi, di dalam indung telur terjadi serangkaian perubahan. Pada saat menstruasi berakhir, benih telur mulai mengalami proses pematangan menjadi sel telur. Pada proses ini, benih telur yang pada mulanya tampak sebagai bintik kecil berubah menjadi gelembung telur yang makin membesar.

Hingga suatu saat, gelembung telur menjadi sedemikian besar, kemudian menonjol di permukaan indung telur. Kemudian, gelembung telur pecah dan melepaskan sel telur yang sudah matang. Peristiwa ini dinamakan dengan ovulasi yang terjadi pada hari ke-15 setelah menstruasi berakhir.

Sari 7 juta oogonium, pada masa akil balig hanya tinggal 50.000 sel telur. Dari jumlah tersebut, hanya 400-500 sel telur yang mengalami ovulasi. Siklus menstruasi dinilai normal jika berlangsung antara 21-40 hari dan dikatakan teratur jika perbedaan dalam siklus menstruasi yang dialami perempuan tidak lebih dari satu minggu.

Baca juga: Plantae: Ciri – Ciri, Klasifikasi, Manfaat, dan Reproduksi

Siklus menstruasi dibedakan dalam dua tahap yaitu tahap sebelum ovulasi atau pra-ovulasi dan tahap sesudah ovulasi atau pasca-ovulasi.

Tahap sebelum ovulasi merupakan jangka waktu antara hari pertama haid sampai ovulasi. Lamanya tahap sebelum ovulasi dapat berubah – ubah pada diri seseorang dan berbeda – beda di antara para wanita.

Tahap setelah ovulasi merupakan jangka waktu antara ovulasi sampai hari pertama haid berikutnya. Untuk semua siklus menstruasi, lamanya tahap sesudah ovulasi adalah tetap dan sama, yaitu 14 hari. Perbedaan dalam panjang pendeknya siklus menstruasi ditentukan oleh tahap sebelum ovulasi.

sumber:
Furqonita, D. Tanpa Tahun. Seri IPA Biologi SMP Kelas IX. Jakarta: Quadra.