Kalau kamu belajar tentang Akuntansi, sepertinya kata ‘neraca’ akan sangat sering muncul ya. Di dalam ilmu akuntansi, neraca memang merupakan hal yang sangat penting, dan sepertinya memang tak pernah terlewatkan.
Ya, neraca selalu digunakan untuk membuat aneka kebutuhan administrasi keuangan di dalam suatu perusahaan. Neraca ditampilkan dalam bentuk kolom-kolom yang berisi daftar perhitungan dan aneka keterangan lain yang menyangkut aset dan siklus keuangan.
Lantas, tahukah kamu apa saja yang termasuk di dalam elemen – elemen neraca ini? Berikut ini adalah elemen – elemen neraca yang ada dalam akuntansi :
1. Current Assets
Yang dimaksudkan dengan current assets ini adalah segala hal yang mencakup cash dan sumber - sumber yang diharapkan dapat dikonversi menjadi cash selama siklus operasi normal perusahaan atau dalam 1 tahun, atau dalam waktu tertentu yang bisa lebih dari satu tahun. Namun, ada juga pengecualian dalam current assets ini seperti :a. Cash yang dibatasi penggunaanya untuk memenuhi tujuan tertentu, seperti misalnya untuk perolehan noncurrent assets, tidak termasuk dalam current assets.
b. Aset yang tidak berkaitan dengan siklus operasi perusahaan, menggunakan dasar periode 1 tahun dalam pengklasifikasiannya. Seperti contohnya pada note receivable yang jatuh tempo dalam 15 bulan yang berasal dari penjualan tanah dalam rangka investasi, tetap diklasifikasikan noncurrent assets meskipun siklus operasi lebih dari 15 bulan.
2. Current Liabilities
Current Liabilitas merupakan bentuk obligasi yang diharapkan dapat dibayar dengan menggunakan current assets atau dengan menciptakan current liabilities lain, atau obligasi yang diharapkan dapat dibayar dalam jangka waktu 12 bulan (atau 1 siklus operasi, yang mana yang lebih lama).Current liabilities ini juga melingkupi pengecualian berikut :
1) Debts atau hutang yang akan dilikuidasi dari dana yang telah diakumulasikan dan dilaporkan sebagai noncurrent assets. Dana ini biasanya juga dikenal dengan sebutan “sinking funds”.
2) Obligasi jangka pendek yang akan dibiayai kembali (digantikan oleh penerbitan obligasi baru), dengan kriteria:
a) Maksud perusahaan adalah untuk membiayai kembali (refinance) obligasi berdasarkan long-term basis.
b) Maksud perusahaan tersebut dibuktikan oleh actual refinancing setelah tanggal neraca namun sebelum laporan keuangan diselesaikan, atau oleh keberadaan persetujuan refinancing secara eksplisit.
3) Callable Obligation: obligasi yang (1) dibayarkan berdasarkan penagihan (tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu) atau (2) memiliki tanggal jatuh tempo tertentu, namun dapat ditarik jika debitur melanggar perjanjian.
4) Obligasi yang jatuh tempo berdasarkan penagihan dalam 1 tahun (atau 1 siklus operasi, yang mana yang lebih lama), harus diklasifikasikan sebagai current. Obligasi jangka panjang juga diklasifikasikan sebagai current jika obligasi tersebut dapat ditarik pada tanggal neraca karena debitur melanggar perjanjian kontrak
Baca juga: Mengenal Aneka Macam Kelompok Industri Kreatif
1. Investment, misalkan: stocks, bonds Land, Building, and Equipment
2. Intangible Assets, misal: goodwill, patents, trademarks, organization costs.
3. Other Noncurrent Assets, misalnya : Deferred Income Tax assets.
Deferred income tax ini berasal dari perbedaan sementara antara taxable income (income yang menjadi subjek pajak pada formulir pajak) dengan income before taxes yang dilaporkan pada laporan keuangan.
Deferred Income Tax assets dapat muncul ketika taxable income melebihi income before taxes periode berjalan yang dilaporkan dan perbedaan tersebut diharapkan untuk dikembalikan pada periode yang akan datang.
a) Long-term Debt
b) Long-term Lease Obligations
c) Deferred Income Tax Liability => kebalikan Deferred Income Tax assets
b) Maksud perusahaan tersebut dibuktikan oleh actual refinancing setelah tanggal neraca namun sebelum laporan keuangan diselesaikan, atau oleh keberadaan persetujuan refinancing secara eksplisit.
3) Callable Obligation: obligasi yang (1) dibayarkan berdasarkan penagihan (tidak memiliki tanggal jatuh tempo tertentu) atau (2) memiliki tanggal jatuh tempo tertentu, namun dapat ditarik jika debitur melanggar perjanjian.
4) Obligasi yang jatuh tempo berdasarkan penagihan dalam 1 tahun (atau 1 siklus operasi, yang mana yang lebih lama), harus diklasifikasikan sebagai current. Obligasi jangka panjang juga diklasifikasikan sebagai current jika obligasi tersebut dapat ditarik pada tanggal neraca karena debitur melanggar perjanjian kontrak
Baca juga: Mengenal Aneka Macam Kelompok Industri Kreatif
3. Noncurrent assets
Yang meliputi noncurrent assets, yakni:1. Investment, misalkan: stocks, bonds Land, Building, and Equipment
2. Intangible Assets, misal: goodwill, patents, trademarks, organization costs.
3. Other Noncurrent Assets, misalnya : Deferred Income Tax assets.
Deferred income tax ini berasal dari perbedaan sementara antara taxable income (income yang menjadi subjek pajak pada formulir pajak) dengan income before taxes yang dilaporkan pada laporan keuangan.
Deferred Income Tax assets dapat muncul ketika taxable income melebihi income before taxes periode berjalan yang dilaporkan dan perbedaan tersebut diharapkan untuk dikembalikan pada periode yang akan datang.
4. Noncurrent Liabilities
Yang meliputi noncurrent liabilities yakni :a) Long-term Debt
b) Long-term Lease Obligations
c) Deferred Income Tax Liability => kebalikan Deferred Income Tax assets
5. Owners’ Equity
a. Contributed Capital
- Capital stock: mencerminkan jumlah saham yang diterbitkan dikalikan dengan par value/stated value per lembar saham.
- Additional PIC: menggambarkan investasi oleh pemegang saham, yang merupakan kelebihan dari jumlah yang dibebankan pada capital stock
b. Retained Earnings:
Retained Earnins yakni jumlah penghasilan atau pendapatan dari periode masa lalu yang tidak didistribusikan. Sebagian dari R/E kadang-kadang dilaporkan sebagai terbatas dan tidak tersedia untuk dividen. Pembatasan R/E dikenal dengan Appropriations dan dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu.
- Capital stock: mencerminkan jumlah saham yang diterbitkan dikalikan dengan par value/stated value per lembar saham.
- Additional PIC: menggambarkan investasi oleh pemegang saham, yang merupakan kelebihan dari jumlah yang dibebankan pada capital stock
b. Retained Earnings:
Retained Earnins yakni jumlah penghasilan atau pendapatan dari periode masa lalu yang tidak didistribusikan. Sebagian dari R/E kadang-kadang dilaporkan sebagai terbatas dan tidak tersedia untuk dividen. Pembatasan R/E dikenal dengan Appropriations dan dibuat untuk tujuan-tujuan tertentu.