Apa itu Surga dan Neraka?

Sebelumnya, pembahasan di dalam artikel merujuk pada pelajaran, seperti IPA maupun IPS. Namun, untuk pembahasan kali ini akan memberikan sedikit pemaparan yang berhubungan dengan agama Islam. Tepatnya, tentang surga dan neraka.

Sebagai makhluk Tuhan yang beriman dan bertakwa, kita perlu mengetahui tentang surga dan neraka. Hal tersebut dimaksudkan agar kita bisa mengetahui pada kehidupan mana, kelak setelah manusia dijemput ajalnya.

Surga

Surga merupakan suatu tempat yang indah dan dipenuhi dengan kenikmatan. Surga merupakan imbalan bagi orang – orang yang shaleh. Orang yang menghuni surga akan memperoleh berbagai kenikmatan.

Berbeda dengan neraka. Neraka merupakan suatu tempat kesengsaraan yang penuh dengan siksaan dan berbagai hal yang bersifat menyeramkan. Neraka menjadi tempat untuk balasan bagi orang – orang yang telah berdosa.

Al Quran telah memberikan gambaran pada manusia tentang surga dan neraka. Bahkan, dalam setiap ayat Al Quran telah memberikan gambaran surga dan neraka secara fisik. Sehingga, kita bisa tahu bagaimana nikmatnya surga dan sengsaranya neraka.

Sanksi dan ganjaran yang diberikan oleh Allah SWT bersifat dua hal, yaitu duniawi dan ukhrawi. Pembalasan yang dilakukan oleh Allah SWT secara duniawi, diberikan pada manusia, baik secara perorangan maupuan secara kolektif. 

Pembalasan tersebut sesuai dengan hukum –hukum Allah atau sunnatullah yang berlaku di alam semesta dan yang berlaku di masyarakat. Siapa saja makhluk hidup di muka bumi ini yang mentaati maupun melanggar sunnatullah, maka akan mendapat imbalan di dunia.

Namun, sanksi dan ganjaran hukum –hukum Allah yang berhubungan dengan syariat agama akan diberikan secara sempurna pada saat di akhirat. Lebih lanjut, sanksi dan ganjaran ini bersifat individual.


Neraka

Neraka atau dinamakan dengan an – Nar merupakan suatu tempat yang dipenuhi oleh siksaan atau adzab, balasan atau jaza’, kesusahan, dan kesengsaraan di akhirat untuk orang – orang yang kafir, orang yang menentang agaman, orang yang musyrik, para pendurhaka, orang yang munfik, dan orang ahli maksiat, di mana pada saat di dunia tidak mau taat pada aturan – aturan dari Allah SWT, dan tidak mau untuk bertobat atas kesalahan yang dilakukan.

Neraka dipenuhi oleh api yang bergolak – golak dan menyala – nyala dahsyatnya. Panas dari api neraka yaitu 70 kali lipat dari panas api yang ada di dunia. Hawa neraka saja dapat mengelupas kulit kepala manusia dan menghujamnya sampai ke ulu hati.

Siksaan dari neraka, bahkan digambarkan dalam Al Quran, antara lain:
“...Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kelapa.”
(QS al – Ma’arij, 70: 15 -16)

Sedangkan, tingkat – tingkat dari neraka, yaitu sebagai berikut.
1.    Neraka jahanam merupakan suatu tempat penyiksaan yang kelam dan pekat. Dalam neraka jahanam tidak ada cahaya sama sekali di sana. Panasnya api di neraka jahanam ini lebih panas dari api dunia, lipat tujuh puluh kali.
2.    Neraka sa’iir, panasnya lebih panas dari api jahanam, lipat tujuh puluh kali.
3.    Neraka khuthamah, panasnya lebih panas dari api sa’iir, lipat tujuh puluh kali.
4.    Neraka ladhaa, panasnya lebih panas dari api khuthamah, lipat tujuh puluh kali.
5.    Neraka sa’qar, panasnya lebih panas dari api ladhaa, lipat tujuh puluh kali.
6.    Neraka jakhiim, panasnya lebih panas dari api sa’qar, lipat tujuh puluh kali.
7.    Neraka hawiyah, panasnya lebih panas dari api jakhiim, lipat tujuh puluh kali.

Neraka hawiyah merupakan neraka yang terletak paling bawah sendiri dan panasnya melebihi panas dari neraka jahanam, empat ratus sembilan puluh kali lipat dibandingkan dengan panasnya neraka jahanam.

Meskipun demikian, api di neraka jahanam juga sangat panas. Seandainya api neraka jahanam diambil sebesar biji kemiri, kemudian digantung antara langit dan bumi, maka bumi akan dapat meleleh.

sumber:
Al Mashudi, A dan Nuryadin, A. 2006. Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubra. Jakarta: Al-Ihsan Media Utama.
Marhan, S.R. 2012. Kiamat dan Akhirat: Panduan Ringkas Mengenal Kehidupan Abadi Setelah Mati. Jakarta: Erlangga.