Sejarah Bandung Lautan Api

Sebelumnya, kita telah memberikan pemaparan tentang negara Amerika Serikat. Negara yang terletak di benua Amerika ini, beribu kota di Washington. Negara ini bahkan memiliki 50 negara bagian dan mendapat julukan sebagai negara adikuasa.


Pembahasan kali ini akan memberikan pemaparan sejarah perjuangan dari pemuda Indonesia.  Peristiwa ini yang terjadi di salah satu kota di Jawa Barat. Tepatnya di kota Bandung. Bagaimana peristiwa tersebut terjadi?

Pertempuran ini terjadi di Bandung. Pertempuran yang diawali oleh usaha dari para pemuda untuk merebut pangkalan udara Andir. Selain itu, juga untuk merebut pabrik senjata bekas Artillerie Constructie Winkel disingkat ACW dan sekarang dinamakan Pindad.

Pertempuran yang dilakukan oleh pemuda Bandung ini terus berlangsung. Sampai akhirnya, kota Bandung kedatangan pasukan sekutu. Hal tersebut terjadi pada tanggal 17 Oktober 1945.

Seperti yang telah terjadi di kota –kota yang lain, pasukan Sekutu dan NICA melakukan teror di Bandung. Teror tersebut dilakukan terhadap rakyat, sehingga memunculkan pertempuran – pertempuran.

Kemudian, menjelang bulan November 1945, pasukan NICA menjadi semakin merajalela di Bandung. Pasukan NICA memanfaatkan kedatangan dari pasukan Sekutu untuk mengembalikan kekuasaan kolonialnya di negara Indonesia.

Akan tetapi, semangat juang dari rakyat dan para pemuda yang tergabung dalam TKR, laskar – laskar, dan badan – badang perjuang menjadi semakin berkobar. Hal tersebut menyebabkan pertempuran demi pertempuran terus terjadi.

Lebih lanjut, pada bulan Oktober di kota Bandung telah terbentuk Majelis Dewan Perjuangan. Dewan Perjuangan tersebut dipimpin oleh panglima TKR, yang bernama Aruji Kartawinata. Dewan Perjuangan ini terdiri dari wakil – wakil TKR dan berbagai laskar.

Sampai akhirnya, pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum. Ultimatum tersebut berisi tentang para pejuang untuk menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung Utara.

Namun, sayangnya ultimatum tersebut tidak diindahkan oleh pihak pejuang. Banyak insiden yang terjadi, di mana pemuda melakukan penyabotan terhadap kendaraan – kendaraan miliki Belanda yang berlindung di bawah Sekutu. Bahkan, penculikan pun juga sering terjadi.

Namun, keadaan menjadi semakin memburuk, pada tanggal 25 November 1945. Rakyat bukan hanya menghadapi serangan musuh, namun juga menghadapi banjir yang besar karena sungai Cikapundung meluap.

Ratusan korban hanyut dan ribuan penduduk kehilangan tempat tinggal mereka. Keadaan ini menjadi kesempatan bagi NICA untuk menyerang rakyat yang tengah menghadapi musibah.

Dalam kondisi yang demikian, Majelis Dewan Perjuangan mulai tidak sabar untuk menunggu reaksi dari pemerintah. Majelis ini kemudian memutuskan untuk melakukan perlawanan. Pada malam hari, tepatnya tanggal 24  -25 November 1945, rakyat Bandung mulai melancarkan serangan terhadap posisi – posisi sekutu dan NICA.

Kemudian, pada tanggal 23 Maret 1946, pihak Sekutu mengluarkan kembali, ultimatumnya. Ultimatum tersebut berisi agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km. Akhirnya, pemerintah RI menyetujui hal tersebut untuk menghindari penderitaan rakyat dan kehancuran kota Bandung.

Kolonel Abdul Haris Nasution, seorang Komandan Divisi III Siliwangi, pada tanggal 24 Maret 1946 menginstruksikan pada rakyat untuk mengungsi. Pada malam hari, bangunan – bangunan yang penting mulai di bakar dan ditinggalkan oleh 200.000 penduduk yang mengungsi ke Bandung Selatan.

Penduduk tersebut mengungsi dengan membawa barang yang seadanya. Sebagian mengatur perjalanan untuk pengungsian. Sebagian penduduk menyelamatkan dokumen – dokumen kota.

Namun, sebagian lagi dari penduduk, membakar gedung – gedung penting, meledakkan bangunan – bangunan yang besar, dan menghancurkan instalasi militer. Instalasi militer yang dihancurkan, salah satunya gudang mesiu yang diledakkan oleh Mohammad Toha yang telah gugur bersama dengan ledakan.

Pada tengah malam hari, kota Bandung yang terbakar telah ditinggalkan dan menyisakan perjuangan Bandung Lautan Api. Peristiwa tersebut terus dikenang sampai saat ini.

Demikian sejarah tentang Bandung Lautan Api, semoga artikel ini dapat membantumu dalam memahami sejarah perjuangan anak –anak bangsa Indonesia.

sumber:
Sardiman. Tanpa Tahun. Sejarah 3: SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta: Quadra.