Pengertian dan Macam Macam Majas

Majas merupakan suatu bahasa kias yang digunakan untuk memberikan efek tertentu. Majas diciptakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembicaranya
Terdapat beberapa hal yang menarik dari artikel yang dimuat. Kita dapat belajar berbagai mata pelajaran di sekolah. Setelah sebelumnya, kita belajar tentang sejarah negara Indonesia. Selanjutnya, kita akan belajar tentang hal lain yang masih berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah.

Salah satunya bahasa Indonesia. Kali ini kita akan belajar tentang majas. Majas merupakan suatu bahasa kias yang digunakan untuk memberikan efek tertentu. Majas diciptakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi pembicaranya.

Lebih lanjut, majas secara garis besar dibedakan menjadi tiga, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas pertautan. Masing – masing dapat dijelaskan di bawah ini

Majas perbandingan, dibagi menjadi tiga jenis, yaitu metafora, perumpamaan, dan personifikasi. Perumpamaan merupakan suatu majas yang menggunakan perumpamaan dengan menggunakan kata seperti, umpama, bagai, bak, ibarat, dan lain – lain.

Metafora merupakan suatu majas perbandingan yang menggunakan kata kiasan dan tidak menggunakan kata seperti. Personifikasi merupakan suatu majas perbandingan dengan cara meletakkan sifat – sifat orang pada benda yang lain, contoh bulan tersenyum pada bintang.

Majas pertentangan, dibagi menjadi tiga jenis, yakni litotes, hiperbola, dan ironi. Hiperbola merupakan suatu majas pertentangan yang menggunakan kata – kata dengan makna yang berlebihan, padahal maknanya biasa saja, contoh teriakan penonton menggelegar membelah angkasa.

Litotes merupakan suatu majas pertentangan yang menggunakan kata – kata dengan makna yang rendah, contoh silahkan masuk ke rumah yang sederhana ini. Ironi merupakan suatu majas pertentangan yang menggunakan kata – kata yang bertentangan dengan yang dimaksudkan, contoh merdu benar suaramu sampai semua orang tidak mau mendengar.

Majas pertautan, dibagi menjadi empat jenis, yaitu metonimia, alusio, sinekdoke, dan eufinisme. Metonimia merupakan suatu majas pertautan yang menggunakan kata –kata yang berhubungan dengan nama merek dagang benda tersebut, contoh Toni membeli sebuah panther.

Sinekdoke merupakan suatu majas pertautan yang menggunakan kata – kata yang berhubungan dengan hal – hal yang dipentingkan, contoh Indonesia berhasil menyabet medali emas dalam olimpiade matematika.

Alusio merupakan suatu majas pertautan yang menggunakan kata – kata yang berhubungan dengan peristiwa – peristiwa yang bersifat umum yang terjadi. Atau menggunakan bahasa yang umum untuk menunjukkan maksudnya, contoh ceritakan masalahmu dengan jujur, jangan kura – kura dalam perahu.

Eufinisme merupakan suatu majas pertautan yang menggunakan kata – kata yang berhubungan dengan kesopanan atau menghaluskan, contoh jahat menjadi kurang baik.

sumber:
Handiyani, S dan Wildan. 2008. Persiapan UN Bahasa Indonesia untuk SMP/ MTs. Bandung: Grafindo.