Pemilihan Umum 1955

Sebelumnya telah dijelaskan tentang Pahlawan Indonesia. Pahlawan yang berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia, dengan cara mengorbankan jiwa dan raganya. Kali ini akan menjelaskan tentang pemilihan umum 1955.  Pemaparan tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa.

Pemilihan Umum 1955

Pemilihan umum 1955 dilakukan sebanyak dua kali. Pemilu pertama dilakukan pada tanggal 29 September 1955 dan pada saat itu jumlah anggota DPR yang dipilih sebanyak 272 orang.

Kemudian, pemilihan umum kedua dilakukan pada tanggal 15 Desember 1955 dengan jumlah anggota Konstituate yang dipilih sebanyak 542 orang.

Setelah Indonesia merdeka, banyak partai politik yang bermunculan. Partai tersebut kemudian menjadi peserta dalam pemilihan umum 1955. Partai – partai tersebut antara lain:
  1. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang didirikan oleh Moh.Jusuf pada tanggal 7 November 1945.
  2. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang didirikan oleh Dr.Sukiman pada tanggal 7 November 1945.
  3. Partai Rakyat Jelata yang dipimpin oleh Sutan Dewanis dan didirikan pada tanggal 8 November 1945.
  4. Partai Buruh Indonesia (PBI) yang dipimpin oleh Nyono dan didirikan pada tanggal 8 November 1945.
  5. Partai Rakyat Sosialis (PRS) yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir dan didirikan pada tanggal 20 November 1945.
  6. Partai Katolik Republik Indonesia (PKRI) yang dipimpin oleh I.J Kasimo dan didirikan pada tanggal 17 Desember 1945.
  7. Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Didik Joyosukarto yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1945.
  8. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai) yang dipimpin oleh J.B Assa yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1945.
  9. Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh Mr.Amir Sjarifuddin yang didirikan pada tanggal 10 November 1945.
  10. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang dipimpin oleh Dr.Probowinoto, pada tanggal 10 November 1945.

Ada empat partai yang menduduki empat besar dalam pemilu I dan II tahun 1955, yaitu Partai Nasional Indonesia, Nahdatul Ulama, Masyumi, dan Partai Komunis Indonesia.

Pemilihan umum yang dilakukan tahun 1955 dinilai sebagai pemilihan umum yang bersih. Dalam pelaksanaannya baik, tidak ada korban, dan rakyat bebas memilih. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada intimidasi.

DPR hasil pemilihan umum dilantik pada tanggal 20 Maret 1956, sedangkan Dewan Konstituate dilantik pada tanggal 10 November 1956.

Demikian pemaparan tentang pemilihan umum 1955. Selamat belajar, sahabat.

sumber:
Prawoto. 2007. Seri IPS Sejarah 3: SMP Kelas IX. Jakarta: Quadra.