Bentuk Muka Bumi (Tenaga Geologi: Proses Endogen)


Pembahasan sebelumnya telah memberikan pemaparan tentang kerja sama yang dilakukan oleh negara maju dan negara berkembang. Kerja sama yang dilakukan oleh negara maju dan berkembang tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor, antara lain ketidakmampuan negara berkembang untuk mengelola sumber daya alam.

Seperti yang telah diketahui bahwa terdapat negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan sumber daya alam yang melimpah ini, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi, jika ditinjau dari proses endogen.

Pembahasan kali ini akan memaparkan tentang proses endogen. Proses endogen merupakan suatu proses alam yang tenaganya berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen dibagi menjadi tiga macam berdasarkan penyebabnya, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa.

Tektonisme merupakan suatu perubahan lapisan bumi baik secara horizontal maupun vertikal. Teori tektonik menyatakan bahwa bumi terdiri dari lempengan yang bergerak secara terus menerus.

Lapisan bumi ini terdiri dari inti bumi, selubung atau mantel bumi, dan kerak bumi. Lapisan terluar dari bumi dinamakan dengan litosfer yang berisi kerak benua atau continental crust, kerak samudra atau oceanic crust, dan lapisan batuan teratas mantel bumi atau earth’s mantle.

Kerak benua berisi batuan granit dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak samudra terdiri dari endapan laut, batuan beku, dan vulkanik.

Lebih lanjut, lempeng tektonik berada pada litosfer dengan ketebalan sekitar 70 km dan bersifat kaku. Lempengan tersebut mengambang di atas astenosfer.

Lempeng tektonik bergerak secara perlahan. Lokasi pertemuan lempeng dinamakan dengan batas lempeng. Batas lempeng ini untuk mengetahui pergerakan lempeng. Batas lempeng konvergen jika lempeng saling menumbuk. Batas lempeng divergen jika lempeng saling menjauh. Batas transform jika lempeng saling bergeser atau menyamping.

Indonesia terletak di atas pertemuan tiga buah lempeng tektonik, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo Australia. Pertemuan lempeng tektonik tersebut menghasilkan deretan cincin gunung berapi.

Pergerakan lempeng tektonik dan lapisan bumi merupakan peristiwa tektonisme. Hal tersebut terjadi karena adanya gerakan tektonik. Gerakan tektonik merupakan suatu gerakan naik turun lapisan bumi yang meliputi gerakan epirogenetik dan orogenetik.

Epirogenetik merupakan suatu gerakan lapisan kulit bumi yang membentuk pegunungan dan perbukitan dan bekerja dalam waktu yang lama dan wilayah yang luas. Orogenetik merupakan suatu gerakan yang bekerja dalam waktu yang lebih cepat dengan wilayah yang lebih sempit.

Gerakan orogenetik ini menghasilkan struktur bumi yang dinamakan dengan lipatan dan patahan. Diatropisme merupakan suatu proses perubahan bentuk muka bumi yang melibatkan patahan, lipatan, pegunungan, dan lembah.

Lipatan merupakan struktur batuan yang berubah bentuk menjadi lajur gelombang lipatan tekanan horisontal. Antiklinal merupakan punggung lipatan. Sinklinal merupakan lembah lipatan.

Patahan merupakan suatu gerakan tekanan horisontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi menjadi rapuh dan membentuk patahan yang memanjang. Bidang patahan merupakan tempat terjadinya patahan. Sesar merupakan bidang patahan yang mengalami pergeseran.

Patahan dibagi dua yaitu vertikal dan horizontal. Patahan vertikal merupakan bagian patahan yang mempunyai arah naik (horst) dan turun (graben). Patahan horizontal merupakan patahan dengan arah mendatar dan besar patahan tidak begitu terlihat.

Vulkanisme merupakan suatu peristiwa terdorongnya magma dari perut bumi ke permukaan bumi. Magma merupakan batuan pijak yang mengandung gas dan memiliki temperatur serta tekanan yang besar, kemudian terdesak dan mencari jalan keluar dengan menekan batuan disekitarnya.

Seisme atau gempa merupakan suatu peristiwa bergetarnya permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan lapisan bumi.

sumber:
Widyatmanti, W dan Natalia, D. Tanpa Tahun. Geografi untuk SMP dan MTs. Jakarta: Grasindo