Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Informasibelajar.com kali ini akan mempelajari tentang sistem peredaran darah pada manusia, yang terdiri dari komponen darah, jantung, pembuluh darah, peredaran getah bening dan golongan darah.

Komponen Darah terdiri dari eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah. Eritrosit atau sel darah merah merupakan suatu bagian yang utama dari darah yang dibentuk oleh sumsum merah tulang.

Bentuk eritrosit yaitu cakram bikonkraf, dengan diameter 8 mikron, tidak memiliki inti, tidak dapat bebas bergerak, volume rata- rata 83 mikrokubik, dan tidak mampu menembus dinding kapiler. Lebih lanjut, umur dari eritrosit ini kira – kira 120 hari.

Leukosit atau sel darah putih memiliki fungsi sebagai alat pertahanan tubuh. Leukosit ini dibentuk di retikuloendotelium sumsum merah tulang dan memiliki inti, ukuran leukosit 6-12 milimikron. Leukosit dapat menembus dinding kapiler atau diapendensis.

Trombosit atau keping- keping darah berperan dalam proses pembekuan darah pada saat terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuk dari trombosit yaitu bulat atau lonjong dan tidak memiliki inti.

Plasma darah merupakan suatu cairan dari darah yang memiliki komposisi 55% yang tersusun atas: protein, air, bahan organik, dan garam mineral.

Sistem Peredaran Darah

Jantung

Letak jantung manusia berada pada dalam rongga dada agak ke sebelah kiri dengan ukuran kurang lebih sama dengan kepalan masing – masing orang. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung manusia tersusun atas tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium, dan perikardium.

Pembuluh darah manusia terdiri dari dua macam , yaitu arteri dan vena. Arteri memiliki dinding yang tebal dan elastis dengan arah aliran meninggalkan jantung. Tekanannya kuat, apabila terpotong maka darah akan memancar. Arteri banyak mengandung oksigen.

Vena memiliki dinding yang tipis dan kurang elastis dengan arah aliran menuju ke jantung. Tekanannya lemah, apabila terpotong akan menetes. Vena banyak mengandung karbondioksida.

Proses Peredaran Darah

Peredaran darah manusia dibedakan menjadi dua yaitu kecil dan besar. Sistem peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru – paru kembali lagi ke jantung. Sistem peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung atau ventrikel kiri beredar ke seluruh tubuh dan kembali lagi menuju jantung atau atrium kanan.

Peredaran Getah Bening atau limfe merupakan sistem peredaran paralel dengan sistem peredaran darah. Pada peredaran getah bening yang diedarkan yaitu cairan limfe. Sistem ini berfungsi untuk mematikan kuma penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan mengedarkan atau transportasi lemak ke seluruh tubuh.

Penyakit pada Sistem Peredaran Darah, antara lain anemia, thalasemia, hemofilia, dan leukimia. Anemia merupakan kekurangan jumlah sel darah merah sebab kekurangan hemoglobin, zat besi atau kekurangan eritrosit.

Thalasemia merupakan penyakit anemia yang diturunkan yang sering ada pada bayi dan anak – anak. Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan darah sulit membeku jika terluka. Leukimia atau kanker darah merupakan penyakit bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendalikan.

Penggolongan Darah dan Transfusi Darah

Penggolongan darah umumnya yang dikenal yaitu penggolongan darah ABO yang ditemukan oleh Karl Landsteiner dari Austria. Menurutnya penggolongan darah dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu A, B, AB, dan O. Dasar pemberian nama jenis darah adalah ada tidaknya dan jenis dari aglutinogen yang terkandung oleh darah.

Klasifikasi dari penggolongan darah, berdasarkan pada aglutinin dan aglutinogennya yaitu:
  • Individu yang tidak memiliki antigen, namun memiliki anti α dan β, maka digolongkan O.
  • Individu yang memiliki antigen A dan B, namun tidak memiliki anti α dan β, maka memiliki golongan darah AB.
  • Individu yang memiliki antigen B, namun memiliki anti α maka memiliki golongan darah B.
  • Individu yang memiliki antigen A tidak memiliki anti α, melainkan anti β dalam serum plasma, maka memiliki golongan darah A .

Sahabat informasibelajar.com demikian pemaparan tentang sistem peredaran darah. Semoga artikel ini membantumu dalam memahami tentang sistem peredaran darah manusia. Selamat belajar.

Referensi:
Wasis dan Irianto, S.Y. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Susilowarno, R.G., Hartono, R.S., Mulyadi, Enik Mutiarsih, Murtiningsih, dan Umiyati. 2007.Biologi untuk SMA /MA Kelas XI. Jakarta; Grasindo.
Abdullah, M. Saktiyono, dan Lutfi. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A. Jakarta: Erlangga.