Informasibelajar.com akan memberikan pembahasan tentang galaksi. Galaksi merupakan tempat di mana kita dapat melihat hamparan bintang-bintang di langit yang luas. Pembahasan secara lengkap sebagai berikut.
Sejarah Galaksi
Dahulu kala peneliti melakukan pengamatan terhadap galaksi dengan menggunakan teleskop atau teropong. Galileo merupakan pengamat pertama pada tahun 1609 dengan menggunakan teleskop astronomi temuannya.
Ia melihat kabut cahaya milky way yang sebenarnya terdiri dari bermilyar bintang yang cahayanya melemah karena jarak yang terlalu jauh. Milky way merupakan kumpulan bintang yang terletak di galaksi bima sakti.
Kemudian Thomas Wright pada tahun 1755 melakukan pengamatan pada galaksi menemukan matahari juga terletak di dalam kumpulan bintang. Bentuknya seperti piringan. Terjadi gaya gravitasi dan gaya tarik yang terdapat dalam galaksi.
Pada tahun 1845 Lord Rose menilai melalui teleskop dan membedakan antara nebula elips dan nebyla spiral. Pengamatan pun terus dilakukan, hingga tahun 1912. Leavit menemukan bahwa awan magellan berada cukup jauh dari bima sakti, sekitar 500.000 tahun cahaya.
Hal di atas menandai bahwa ia bukan anggota bima sakti. Kemudian, dia menyimpulkan bahwa di luar bima sakti ada sejumlah galaksi lain.
Tahun 1920, Hubble mengemukakan teori yang dinamakan dengan teori Hubble. Dia berhasil menyelesaikan bagian luar spiral. Hubble membuat percobaan dan menjelaskan bima sakti dan kedudukannya.
Harlow Shapley dan George Ellery merupakan orang yang membangun pengertian tentang galaksi, yang juga memaparkan tentang dua macam nebula yaitu nebula gas dan spiral.
Shapley mengembangkan metode untuk mengukur jarak yang diterapkannya untuk mengukur galaksi bima sakti. Hale berperan dalam pengembangan teleskop berukuran besar, dan digunakan untuk mengamati bintang dan nebula.
Dari temuan mereka berdua, yaitu Shapley dan Ellery kemudian kita dapat menyimpulkan bima sakti hanyalah sebuah galaksi yang diketahui dari sekian banyak galaksi yang ada di alam semesta.
Pengertian Galaksi
Galaksi merupakan sistem yang berukuran sangat besar, di mana terdiri dari kumpulan milyaran bintang-bintang dan materi yang terletak di antara bintang. Galaksi memiliki sebuah inti yang terdiri dari bintang yang pada umumnya sudah tua dengan jarak yang berdekatan.
Galaksi memiliki beberapa bentuk, antara lain elips, spiral, dan ada juga yang tidak beraturan. Luas galaksi mencapai 100.000 tahun cahaya.
Jenis - Jenis Galaksi
1. Galaksi spiral
Merupakan galaksi yang paling dikenal oleh semua orang yang memiliki bagian yang dinamakan dengan bulge dan hallo. Bulge merupakan pusat galaksi yang berbentuk menonjol dan merupakan bagian yang terpadat.
Sedangkan, hallo merupakan bagian lengan galaksi spiral. Di bima sakti, pusat galaksi terletak di arah rasi sagitarius, tapi pengamatan yang dilakukan sangatlah susah. Ini karena banyak bintang yang melakukan penyerapan cahaya yang berasal dari pusat galaksi.
Bintang yang ada di dalam galaksi merupakan bintang tua dan muda. Bintang tua terdapat di gugus bola yang menyebar dan menyelimuti galaksi. Gugus inilah yang membentuk hallo atau lengan bersama bintang lain yang diluar dari letak galaksi. Sedangkan bintang muda ini diselimuti oleh materi antar bintang atau materi pembentuk bintang tersebut.
Galaksi spiral ini melakukan rotasi dengan kecepatan yang tinggi bahkan jauh lebih cepat dari pada galaksi elips. Kecepatan rotasi yang tinggi inilah yang menyebabkan galaksi ini berbentuk pipih, seperti piringan.
Besar kecilnya kecepatan rotasi ini dipengaruhi oleh materi dan massa yang ada di dalam galaksi tersebut. Sehingga materi yang terletak lebih jauh dari inti akan tertinggal dari segi rotasi, sehingga terbentuklah bentuk yang pipih.
Ciri-ciri galaksi spiral sebagai berikut:
- Memiliki inti atau pusat yang berbentuk roda atau batang.
- Berbentuk spiral.
- Memiliki lengan spiral yang mengelilingi pusat pada daerah khatulistiwa.
- Memiliki selubung bulat yang membungkus pusat, selubung ini terdiri dari bintang dan gugusnya.
- Memiliki bulge dan hallo.
- Memiliki kecepatan rotasi yang tinggi.
2. Galaksi elips
Merupakan galaksi yang tampak seperti elips, akan tetapi wujud aslinya tidak lah diketahui. Ini karena bentuk elips ini merupakan bentuk yang tampak dari samping. Bentuk ini bisa saja bundar maupun bola pepat.
Struktur dari galaksi ini juga tidak terlihat dengan jelas. Galaksi ini mengandung sedikit materi antar bintang dan anggota dari galaksi ini merupakan bintang-bintang yang sudah tua.
Galaksi ini merupakan dua per tiga galaksi yang tampak menonjol di langit. Akan tetapi, sebenarnya kebanyakan galaksi di alam semesta luminusitasnya rendah, sehingga sangat susah untuk jelas tampak.
Kebanyakan galaksi tergolong jenis elips. Pada galaksi ini tidak ditemukan nebula, bintang yang terkonsentrasi pada pusat, semakin jauh, akan semakin merenggang. Ukurannya sangat sulit untuk ditentukan, karena hampir tidak ada pembatas dengan ruang angkasa yang disebabkan oleh bintang-bintang yang ada lebih jauh darinya.
Ciri - ciri galaksi elips:
- Ukurannya sulit untuk ditentukan
- Bentuk aslinya belum diketahui.
- Bentuk yang termasuk ke dalam kelompok ini hanya bentu bundar hingga bentuk bola pepat.
- Tidak ada nebula
- Sedikit mengandung materi antara bintang.
3. Galaksi Irreguler
Merupakan galaksi yang tidak beraturan dan tidak simetris. Bentuknya juga tidak memiliki bentuk khusus. Galaksi ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu. Galaksi ini dibagi menjadi dua yaitu:
Irreguler 1: terdiri dari bintang kelas O, B dan nebula yang terang, terdapat banyak gugus bintang, nebula gas, dan bintang yang sangat besar atau maharaksasa, juga terdapat bintang tua dan muda.
Irreguler 2: tidak tampak adanya gugus bintang yang dapat dipisahkan dari galaksi sehingga menampakkan susunan yang tidak berbentuk atau amorfus.
Ciri-ciri galaksi irreguler yaitu:
- Banyak mengandung materi antar bintang.
- Tidak memiliki bentuk khusus.
- Bentuknya tidak simetris.
- Letaknya berdekatan dengan bima sakti.
Proses Terbentuknya Galaksi
Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang, gas, nebula, matahari, dan materi lainnya. Proses pembentukan bintang dimulai dari debu kosmis yang berkumpul dan terdiri dari atom H atau hidrogen, helium, dan debu kosmis lainnya yang menjadi materi pembentuk bintang.
Debu-debu kosmis ini berasal dari ledakan bintang raksasa yang terbentuk setelah big bang. Debu kosmis ini melakukan penarikan terhadap partikel yang berada di dekatnya secara terus menerus, sehingga kumpulan debu kosmis dengan partikel yang terdapat di dekatnya akan semakin membesar.
Pada saat yang bersamaan pula debu kosmis ini membentuk gaya gravitasi sehingga mereka terikat satu sama lain dan membentuk sebuah inti yang sangat padat yang nantinya akan menjadi inti dari bintang.
Kumpulan materi yang terus memadat, sehingga suhunya pun terus meningkat. Suhu kumpulan materi dan partikel tersebut sudah mencapai 10 juta derajat, maka terjadilah reaksi nuklir dan calon inti bintang menjadi menyala dan inilah yang dinamakan dengan bintang muda.
Setelah menyala bintang ini akan meledaka atau dinamakan dengan supernova dan melemparkan semua materi di dalamnya ke alam semesta dan alam semesta pun penuh dengan debu kosmis. Kemudian, debu ini menggumpak pada beberapa tempat, menjadi padat dan menyala.
Kemudian, terbentuk kembali beberapa bintang yang berukuran lebih kecil, sehingga akhirnya terbentuklah bintang yang seukuran dengan matahari. Proses ini membutuhkan waktu hingga 500 juta tahun lamanya.
Sebagian besar bintang termasuk matahari yang bersinar terus selama milyaran tahun. Inti bintang yang telah ditinggalkan oleh lapisan luar akan kehabisan bahan bakar dan tidak dapat melakukan reaksi nuklir lagi, sehingga hanyalah menjadi benda langit berwarna putih yang tidak dapat memijarkan sinarnya, yang lama kelamaan akan mati dan hilang.
Di dalam antariksa terdapat ribuan galaksi lain yang terdiri dari kumpulan bintang. Susunan isi jagat raya adalah kabut-kabut ekstra galaksi. Ruang antar satu galaksi satu dengan galaksi lainnya dinamakan dengan zat intergalaksi, dan ruang ini tidak pernah kosong.
Teori yang mengatakan terbentuknya galaksi ini menggunakan model hieharch cal formatioan. Ini merupakan proses selangkah demi selangkah galaksi kecil bergabung dengan galaksi yang lebih besar.
Demikian pembahasan tentang galaksi. Semoga bermanfaat.