Kegiatan ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita. Seperti di Indonesia yang menganut sistem kehidupan ekonomi bersifat demokrasi atau Pancasila dan sudah kita jelaskan panjang lebar tentang gambaran sistem ekonomi negara Indonesia. Materi kali ini tidak akan jauh dari pembahasan dalam dunia perekonomian, kita akan menjelaskan tentang retail.
Kotler menjelaskan retail adalah barang atau jasa yang dijual oleh produsen secara eceran untuk selanjutnya digunakan sebagai kebutuhan pribadi bukan bisnis. Gilbert menjelasakan bahwa perusahaan retail berusaha untuk memberikan kepuasan pada konsumen akhir dari barang atau jasa yang diperoleh atau dibelinya.
Levy dan Weitz menjelaskan retail dapat menambah nilai guna atas barang aatau jasa untuk dijual kembali pada konsumen akhir. Berman dan Evans menjelaskan retail adalah usaha bisnis untuk memasarkan produk barang atau jasa pada pihak konsumen akhir untuk kebutuhan rumah tangga atau pribadi.
Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa retail merupakan barang atau jasa yang dijual oleh produsen untuk digunakan konsumen akhir sebagai pemenuhan kebutuhan pribadi atau rumah tangga.
Baca juga: Pemaparan Sistem Ekonomi Komando, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan, serta Contoh Negaranya
2. Dapat membeli dan menyimpan produk untuk kebutuhan pribadi.
3. Memberikan kemudahan pada konsumen dalam memilih barang.
4. Konsumen memperoleh informasi langsung tentang produk.
5. Mudah untuk ditemukan dan mudah dibeli.
6. Produsen produk retail dapat memberikan kredit bagi konsumen akhir.
7. Produsen dapat membuat produk menjadi lebih unik untuk menarik perhatian konsumen akhir.
8. Produsen dapat memberikan layanan dan menangani berbagai masalah yang dikeluhkan konsumen akhir.
Retail berdasarkan produk yang dijual terdiri dari product retailing dan service retailing. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Service retailing, dibagi menjadi
a. Owned goods service yaitu menjual jasa-jasa perbaikan dan perawatan barang, contoh perbaikan jam tangan.
b. Non goods service yaitu menjual jasa personal, contoh baby sitter.
c. Rented goods service yaitu menyewakan produk yang dimiliki pada konsumen, contoh penyewaan mobil.
2. Product retailing, dibagi menjadi
a. Food and drug retailer yaitu menjual barang-barang dalam jumlah yang besar namun harga masih dapat dijangkau konsumen.
b. Catalog showroom yaitu menjual merk lokal dengan harga yang sedikit murang dan hanya memiliki sedikit ruang untuk kegiatannya.
c. Specially store yaitu menjual barang yang sangat diperhatikan, contoh toko komputer, toko sepatu, dan toko mainan anak.
d. Department store yaitu retail yang memiliki pegawai dengan jumlah minimal 25 orang dan menjual barang berupa peralatan rumah tangga dan pakaian.
Baca juga: Tahukah kamu! Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran?
Retail berdasarkan kepemilikan dibedakan menjadi
1. Franchising atau waralaba yaitu retail yang memberikan hak pada perusahaan lain namun sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
2. Coorporate chain yaitu keterkaitan antar kelompok usaha yang ada dalam satu manajemen dan memiliki beberapa pemegang saham.
3. Independent retail firm yaitu retail yang tidak bergantung pada afiliasi lain, seperti toko kelontong.
Retail berdasarkan strategi penetapan harga dimaknai sebagai adanya keberagaman harga penjualan dari produsen, meski merknya sama. Di mana ada yang menawarkan dengan harga diskon, murah, atau mahal. Selanjutnya, retail berdasarkan lokasi, dibedakan menjadi
1. Downtown central business yaitu retail yang menjadi pusat bisnis di wilayah perkotaan.
2. Shopping center yaitu retail yang berlokasi pada satu bangunan tertentu, contoh komplek.
3. Strip development yaitu retail yang berlokasi di lahan komersial.
Retail berdasarkan non-store retailing dibedakan menjadi
1. Mail order yaitu retail yang menawarkan produk dengan mengirim surat pada konsumen akhir.
2. Telephone and media retailer yaitu retail yang menggunakan media telepon untuk telemarketing.
3. Direct selling yaitu retail yang memasarkan produk secara langsung ke konsumen.
4. Vending machines yaitu retail yang berbentuk mesin penjual minuman seperti di hotel, kantor, dan pasar swalayan.
5. Electronic shopping yaitu retail dengan memanfaatkan media elektronik untuk memasarkan produk, contoh komputer dan televisi.
Baca juga: Definisi dan Penjelasan Lengkap tentang Shareholder atau Stockholder
Dengan demikian penjelasan tentang retail, termasuk jenis dan penggolongan dalam retail. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Pengertian Retail
Retail merupakan bentuk kegiatan pemasaran baik barang maupun jasa. Barang atau jasa yang dipasarkan ini dapat berbentuk eceran atau satuan langsung diberikan ke konsumen akhir. Barang atau jasa yang di retail ini bukan untuk dijual lagi, namun tertuju langsung pada konsumen akhir. Konsumen akhir ini merujuk pada penggunaan pribadi maupun rumah tangga.Kotler menjelaskan retail adalah barang atau jasa yang dijual oleh produsen secara eceran untuk selanjutnya digunakan sebagai kebutuhan pribadi bukan bisnis. Gilbert menjelasakan bahwa perusahaan retail berusaha untuk memberikan kepuasan pada konsumen akhir dari barang atau jasa yang diperoleh atau dibelinya.
Levy dan Weitz menjelaskan retail dapat menambah nilai guna atas barang aatau jasa untuk dijual kembali pada konsumen akhir. Berman dan Evans menjelaskan retail adalah usaha bisnis untuk memasarkan produk barang atau jasa pada pihak konsumen akhir untuk kebutuhan rumah tangga atau pribadi.
Dengan demkian dapat disimpulkan bahwa retail merupakan barang atau jasa yang dijual oleh produsen untuk digunakan konsumen akhir sebagai pemenuhan kebutuhan pribadi atau rumah tangga.
Baca juga: Pemaparan Sistem Ekonomi Komando, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan, serta Contoh Negaranya
Fungsi Retail
1. Pemindahan kepemilikan dari retail ke konsumen akhir.2. Dapat membeli dan menyimpan produk untuk kebutuhan pribadi.
3. Memberikan kemudahan pada konsumen dalam memilih barang.
4. Konsumen memperoleh informasi langsung tentang produk.
5. Mudah untuk ditemukan dan mudah dibeli.
6. Produsen produk retail dapat memberikan kredit bagi konsumen akhir.
7. Produsen dapat membuat produk menjadi lebih unik untuk menarik perhatian konsumen akhir.
8. Produsen dapat memberikan layanan dan menangani berbagai masalah yang dikeluhkan konsumen akhir.
Jenis - jenis Retail
Jenis-jenis retail dibedakan berdasarkan produk yang dijual. kepemilikan, strategi penetapan barang, lokasi, dan non-store retailing. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.Retail berdasarkan produk yang dijual terdiri dari product retailing dan service retailing. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Service retailing, dibagi menjadi
a. Owned goods service yaitu menjual jasa-jasa perbaikan dan perawatan barang, contoh perbaikan jam tangan.
b. Non goods service yaitu menjual jasa personal, contoh baby sitter.
c. Rented goods service yaitu menyewakan produk yang dimiliki pada konsumen, contoh penyewaan mobil.
2. Product retailing, dibagi menjadi
a. Food and drug retailer yaitu menjual barang-barang dalam jumlah yang besar namun harga masih dapat dijangkau konsumen.
b. Catalog showroom yaitu menjual merk lokal dengan harga yang sedikit murang dan hanya memiliki sedikit ruang untuk kegiatannya.
c. Specially store yaitu menjual barang yang sangat diperhatikan, contoh toko komputer, toko sepatu, dan toko mainan anak.
d. Department store yaitu retail yang memiliki pegawai dengan jumlah minimal 25 orang dan menjual barang berupa peralatan rumah tangga dan pakaian.
Baca juga: Tahukah kamu! Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran?
Retail berdasarkan kepemilikan dibedakan menjadi
1. Franchising atau waralaba yaitu retail yang memberikan hak pada perusahaan lain namun sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang berlaku.
2. Coorporate chain yaitu keterkaitan antar kelompok usaha yang ada dalam satu manajemen dan memiliki beberapa pemegang saham.
3. Independent retail firm yaitu retail yang tidak bergantung pada afiliasi lain, seperti toko kelontong.
Retail berdasarkan strategi penetapan harga dimaknai sebagai adanya keberagaman harga penjualan dari produsen, meski merknya sama. Di mana ada yang menawarkan dengan harga diskon, murah, atau mahal. Selanjutnya, retail berdasarkan lokasi, dibedakan menjadi
1. Downtown central business yaitu retail yang menjadi pusat bisnis di wilayah perkotaan.
2. Shopping center yaitu retail yang berlokasi pada satu bangunan tertentu, contoh komplek.
3. Strip development yaitu retail yang berlokasi di lahan komersial.
Retail berdasarkan non-store retailing dibedakan menjadi
1. Mail order yaitu retail yang menawarkan produk dengan mengirim surat pada konsumen akhir.
2. Telephone and media retailer yaitu retail yang menggunakan media telepon untuk telemarketing.
3. Direct selling yaitu retail yang memasarkan produk secara langsung ke konsumen.
4. Vending machines yaitu retail yang berbentuk mesin penjual minuman seperti di hotel, kantor, dan pasar swalayan.
5. Electronic shopping yaitu retail dengan memanfaatkan media elektronik untuk memasarkan produk, contoh komputer dan televisi.
Baca juga: Definisi dan Penjelasan Lengkap tentang Shareholder atau Stockholder
Dengan demikian penjelasan tentang retail, termasuk jenis dan penggolongan dalam retail. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.